Rabu, 26 Mei 2010

Tawuran Antar fakultas di Unhas, Kuliah Jalan Terus


MAKASSAR - Perkelahian mahasiswa kembali terjadi di Universitas Hasanuddin, Makassar, kemarin (25/5). Mahasiswa Fakultas Teknik berhadapan dengan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Fakultas Ilmu Sosial (FIS), FISIP, Ilmu Budaya, Ekonomi, dan Fakultas Hukum.

Puluhan mahasiswa terluka dalam aksi saling serang yang berlangsung tiga jam lebih tersebut. Tak hanya mahasiswa, seorang satpam dan sopir salah seorang kepala biro juga terluka.

Tawuran yang diwarnai saling lempar batu itu juga menyebabkan beberapa fasilitas kampus rusak. Kaca jendela gedung akademik dan ruang kuliah berantakan terkena batu.

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Unhas Nasaruddin Salam, yang mengikuti wawancara pemilihan pembantu rektor terpaksa meninggalkan gedung rektorat untuk menenangkan mahasiswa. Menurut dia, perkuliahan tidak akan diliburkan karena tawuran itu. "Kami belum berpikir meliburkan mahasiswa. Kami akan memediasi pertemuan badan eksekutif mahasiswa," kata Nasarudin.

Bentrok dengan Polisi
Sementara itu, Aksi protes atas kebijakan Pemda Lombok Timur (Lotim) dan pemadaman listrik oleh PLN berlanjut. Kemarin mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat beraksi di depan Kantor PLN Ranting Selong.

Akibatnya, sejumlah mahasiswa terluka. Dua mahasiswa bahkan harus dilarikan ke RSUD dr Soedjono, Selong, untuk mendapatkan perawatan medis. Beberapa aparat juga terkena pukulan demonstran. Bahkan, Wakapolres Lotim Kompol Darsono pun merasakan bogem nyasar. ''Saya kena pukulan di pipi kiri tadi,'' tutur mantan Kabag Ops Polres Loteng itu.

Tiga mahasiswa sempat ditahan. Yakni, Ketua PMII Cabang Lotim Ada Suci Makbullah, Koordinator Umum Aksi Jusriadi, dan Koordinator Lapangan Samrin. Namun, mereka akhirnya dilepas setelah mediasi oleh Ketua Dewan Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lotim H Imron Fauzi Hautamy.

Bentrok kemarin berawal saat mahasiswa memaksa masuk ke Kantor PLN Selong, tapi dihalangi aparat keamanan. Akibatnya, terjadi aksi saling dorong. Dua pendemo, Yani Arista dan Arisman, jatuh dan terinjak massa. Kejadian itu memancing emosi pendemo. Bentrok fisik pun tak terhindarkan.

Dalam aksinya, mahasiswa mengecam kinerja Pemda Lotim. Mereka menilai kepemimpinan Bupati H M. Sukiman Azmy dan Wakil Bupati H M. Syamsul Luthfi (Sufi) gagal.

PMII berencana melaporkan aksi represif aparat itu ke Polres Lotim. ''Kami akan membawa kasus ini ke jalur hukum,'' kata Ketua PMII Lotim Ada Suci Makbullah.

Menanggapi itu, Kapolres Lotim melalui Wakapolres Kompol Darsono mengatakan, semua pihak mesti melihat kejadian itu dengan benar. Aksi awalnya damai dan simpatik. Tapi, pendemo memaksa masuk ke kantor PLN dan mendorong petugas yang berjaga.

Tidak ada komentar: